Jumat, 07 Oktober 2011

Agar uang Pensiun cukup

Oleh Muhaimin Iqbal   di www.geraidinar.com
 
Di tengah hangatnya isu program pensiun dini bagi pegawai sipil yang diusulkan oleh  Kementerian Keuangan RI, Surat Pembaca harian Kompas Ahad 26/06/2011 nampaknya sengaja menampilkan suara hati para pensiunan. Apa yang muncul di Harian Kompas tersebut bisa jadi hanya puncak gunung es dari problema yang dihadapi para pensiunan dari instansi atau perusahaan apapun, dan pada tingkatan pangkat pegawai yang manapun. Intinya uang pensiun lebih sering dirasa tidak mencukupi ketimbang sebaliknya. Pertanyaannya kemudian adalah mungkinkah membuat dana pensiun itu mencukupi bagi Anda ?. Saya melihat kemungkinannya, meskipun tentu saja tidak selalu mudah...

Selama ini bekal utama para pensiunan menurut istilah para financial planners disebut sebagai three-leg-stool atau kursi berkaki tiga. Kaki yang pertama adalah tabungan pribadi yang dikumpulkan sendiri selama yang bersangkutan bekerja, kaki yang kedua adalah program pensiun atau pesangon yang diberikan oleh perusahaan ketika yang bersangkutan memasuki usia pensiun dan yang ketiga adalah program pensiun yang dikelola oleh pemerintah (atau BUMN yang ditunjuk).

Melihat adanya tiga sumber bekal para pensiunan ini, seyogyanya para pensiunan adalah orang-orang yang makmur yang dapat menikmati hari tuanya. Dan ini sungguh terjadi pada para pensiunan yang pensiun sebelum 1970-an. Tetapi kemudian pasca 1971 ketiga kaki kursi para pensiunan tersebut seolah runtuh secara bersama-sama, sehingga tidak mampu menopang kebutuhan financial para pensiunan sesudah itu. Mengapa demikian ?.

Ketiga ‘kaki’ yang menjadi bekal  para pensiunan tersebut pada umumnya tersimpan dalam bentuk satuan yang sama yaitu satuan uang kertas. Meskipun dengan nama yang berbeda-beda, ada yang bernama tabungan , deposito, asuransi hari tua, dana pensiun dlsb.- ibarat telur yang sudah ditaruh pada keranjang yang berbeda-beda, tetapi semua rentan terhadap penyakit yang sama yaitu penyakit inflasi.

Fenomena tersebut diatas dapat kita lihat dengan jelas pada grafik dibawah. Pasca Perang Dunia II sampai 1971 harga emas stabil karena memang uang kertas tidak diijinkan dicetak tanpa adanya cadangan emas yang setara, dampaknya dapat dilihat pada harga minyak yang berfluktuasi naik turun pada sumbu datar hanya karena mekanisme pasar – supply and demand, maka demikian pula harga barang-barang kebutuhan pokok manusia. Uang yang dimiliki generasi kakek-nenek kita yang masa pensiunnya tidak melewati 1971 – uang pensiunnya secara umum cukup aman tersimpan dalam satuan mata uang kertas karena daya belinya relatif stabil.

Inflasi Tiga GenerasiInflasi Tiga Generasi

Tidak demikian halnya dengan Bapak – Ibu kita yang memasuki pensiun setelah tahun 1971 dimana daya beli uang kertas mulai bergejolak. Uang mereka menjadi tidak menentu daya belinya, maka demikian pula kehidupan financial mereka.

Generasi kita yang akan pensiun pada dasawarsa ini kondisinya menjadi lebih buruk lagi, selain bergejolak karena supply and demand – juga ada kecenderungan penurunan daya beli uang kertas yang semakin nyata. Jadi bila hanya mengandalkan bekal pensiun dari tiga kaki tersebut diatas, maka hampir pastilah bahwa kehidupan financial kita akan lebih buruk ketimbang generasi Bapak kita atau bahkan generasi sebelumnya.

Lantas apakah generasi kita harus menerima saja dampak financial environment yang tidak menguntungkan seperti ini ?, tidak harus juga demikian. Kita bisa memperkokoh kaki-kaki bekal pensiun kita bila kita bisa membuatnya kebal terhadap penyakit inflasi. Bagaimana caranya ?.

‘Bekal’ Anda yang pengelolaannya berada di tangan Anda sendiri simpan dalam bentuk aset riil yang produktif ketimbang dalam bentuk uang kertas apapun namanya. Pilihan pertamanya adalah aset yang mampu mempertahankan nilai dan sekaligus juga sedapat mungkin menghasilkan cash flow. Contoh dari kategori ini adalah sawah atau tanah yang produktif, ruko atau rukan yang aktif digunakan untuk bekerja, tanaman, peternakan dan berbagai  growing assets lainnya.

Pilihan keduanya adalah bila tidak bisa memperoleh kombinasi yang optimal antara kemampuan mempertahankan nilai/daya beli dengan cash flow, minimal ‘bekal’ Anda harus mampu mempertahankan daya belinya. Kategori ini yang paling gampang pengelolaannya adalah emas/Dinar atau perak/Dirham karena kini sudah terbentuk pasarnya sehingga menjadi proteksi nilai yang sangat efektif.

Untuk aset yang dikelola oleh perusahaan seperti uang pesangon dan juga yang dikelola oleh instansi pemerintah/swasta seperti dana pensiun, dari waktu kewaktu muncul peluang dimana Anda diijinkan untuk mengelolanya  sendiri lebih cepat – seperti program pensiun dini yang diusulkan oleh Kementrian Keuangan tersebut diatas. Bila peluang seperti ini muncul, saran saya jangan ragu untuk mengambilnya !. Mengapa ?.

Bila hasil jerih payah Anda yang tersimpan dalam tiga kaki kursi pensiun Anda tersebut dalam kendali Anda, Anda bisa memilihnya untuk dialokasikan pada aset riil yang  memiliki daya beli tetap dan syukur-syukur juga menghasilkan cash-flow. Bila tidak-pun minimal bisa Anda alokasikan ke aset yang terproteksi nilainya. Pada saat yang bersamaan, bisa jadi inilah saatnya bagi Anda untuk pindah kwadran – menciptakan lapangan kerja untuk Anda sendiri dan juga memberi peluang orang lain untuk bekerja.

Bila peluang ini tidak Anda ambil, hampir pasti intansi tempat Anda bekerja akan mengelola dana pensiun Anda dalam bentuk unit uang kertas yang dalam beberapa dasawarsa terakhir terbukti tidak terlindungi daya belinya seperti pada grafik diatas. Lebih baik berbuat maksimal sekarang ketimbang setelah pensiun Anda harus mengungkapkan kekecewaan Anda di media masa karena instansi tempat Anda bekerja (dahulu) memang tidak berdaya untuk memenuhi kebutuhan Anda di hari tua !. Wa Allahu A’lam.

Harga Dinar dan kekuatan Pasarnya

Oleh Muhaimin Iqbal   di www.geraidinar.com
 
Bila Anda memiliki 4.25 gram emas 24 karat dan 1 koin Dinar Gerai Dinar 22 karat produksi Antam atau PERURI, mana yang lebih tinggi nilainya bila Anda jual ?. Anda bisa buktikan dan tes hari ini juga, bahwa Dinar Gerai Dinar lebih tinggi nilainya dan lebih mudah menjualnya !. Ini pula yang terjadi kemarin sore  ketika seorang wartawati majalah bisnis terkemuka – men-challenge nilai Dinar. Kok bisa ?, inilah antara lain yang disebut kekuatan pasar itu.

Ketika berusaha membuktikan hal ini kemarin sore (27/09), pembanding yang kami gunakan adalah informasi harga buy back resmi di Logam Mulia – Antam dan pasar emas Cikini – selain tentu saja harga jual beli Dinar Gerai Dinar yang tersebar informasinya melalui web GeraiDinar.Com, facebook dan twitter-nya.

Harga buy back di situs Logam Mulia - Antam kemarin adalah Rp 465,000/gram, tetapi bila Anda menjual emas Anda kemarin sore di pasar Cikini – Anda bisa menjualnya sampai harga tertinggi Rp 517,000/gram. Pada saat yang bersamaan, harga Dinar sessi siang sampai sore kemarin adalah jual pada Rp 2,293,674 dan beli pada harga Rp 2,201,927,-.

Jadi bila Anda memiliki 4.25 gram emas 24 karat dan Anda jual kemarin sore, maka Logam Mulia – Antam akan membelinya seharga 4.25 x Rp 465,000 = Rp 1,976,250,-. Bila anda jual ke Cikini dan memperoleh harga terbaiknya, maka Anda akan mendapatkan harga 4.25 x Rp 517,000 = Rp 2,197,250. Anda bisa lihat sekarang bahwa keduanya – baik LM Antam maupun toko emas di Cikini menghargai emas Anda lebih rendah dibandingkan bila Anda menjual Dinar kemarin sore juga pada harga beli kami Rp 2,201,927.

Perbedaan ini akan semakin tinggi ketika Anda menjualnya ke sesama pengguna yang kami fasilitasi juga, Anda akan memperoleh hasil bersih pada harga tengah Rp 2,247,800,-.

Bagaimana kami bisa menghargai lebih tinggi ?.  Ada dua ‘rahasia’ yang ingin saya share disini.  Pertama kami fasilitasi pertukaran Dinar tanpa mengghilangkan ongkos cetaknya baik ketika Anda menjual maupun membeli. Hal ini berbeda dengan perdagangan emas pada umumnya, yaitu Anda membayar biaya cetak ketika membeli – dan Anda kehilangan biaya cetak ini ketika Anda menjualnya kembali.

Kedua adanya virtual market yang kini menjadi sangat besar bagi pengguna Dinar Gerai Dinar. Ketika  Anda menitipkan Dinar Anda untuk dijual ke sesama pengguna dan kami umumkan di situs ini misalnya, niat jual Anda itu ‘terlihat’ oleh puluhan ribu pengguna lainnya yang mengunjungi GeraiDinar.Com  dan bahkan juga diteruskan melalui  facebook  dan twitternya. Itulah sebabnya iklan-iklan jual di situs ini biasanya hanya muncul sesaat saja, karena setelah dibeli oleh pengguna lainnya iklan akan kami cabut kembali.

Bandingkan virtual market untuk Dinar dari Gerai Dinar ini dengan emas lantakan 24 karat Anda misalnya. Kemungkinan besarnya Anda menjual emas Anda hanya di tempat Anda membelinya atau ke pihak lain yang Anda mengenalnya langsung.

Bagaimana sustainability dari  virtual market  Dinar ini kedepan-nya ?, kinipun Anda sudah bisa melihat sebenarnya siapa yang ikut ‘menjaga’ pasar ini. Selain Gerai Dinar sendiri, ada lima puluhan agen-agen resmi yang situsnya dapat Anda kunjungi dan bisa jadi salah satu dari mereka adalah tempat terdekat Anda untuk menjual dan membeli Dinar Anda .

Anda bisa buktikan sendiri sekarang bila Anda punya emas lantakan 24 karat dan Dinar dari Gerai Dinar, jual keduanya hari ini dan lihat hasilnya !. Kemungkinan besarnya perhitungan seperti yang saya contohkan di atas masih tetap berlaku. Selamat bergabung di ‘virtual market’ yang sangat besar – yang menghargai uang Anda lebih dari yang lain.