Kamis, 15 Maret 2012

Investasi Emas

kami tidak sedia Dinar Irak Murah, tapi Dinar Emas & Dirham Perak. Berikut kami sampaikan artikel tentang Investasi Emas yang ditulis oleh Aidil Akbar di AidilAkbar.com.

Siapa bilang seorang Perencana Keuangan alias Financial Planner / Financial Advisor hanya tau tentang cash flow dan mengatur keuangan aja.  Perencana keuangan juga harus mengerti produk-produk keuangan dan investasi termasuk juga investasi atau invest emas.

Anyyyywaaaayyyy Buuuussswaaaayyy…. Emas alias Logam mulia sekarang menjadi anak emas., fenomena “borong emas” sejak beberapa tahun terakhir ini menyebabkan harga jual LM tetap tinggi dan terus merangkak naik.  Tidak hanya itu, meskipun harga jual juga tinggi tapi kita akan kesulitan untuk mendapatkan LM dengan gram kecil karena posisi barang yang kosong.  Entah kosong karena PT Aneka Tambang sebagai produsen LM kehabisan stok atau memang toko emas belum mau melepas LM mereka karena kondisi harga yang bisa berubah setiap jam nya.

Apabila dilihat secara historis, harga emas Logam Mulia di Indonesia pun secara konstan memang terus meningkat.  Saat ini harga Logam Mulia sudah bertengger diatas atau dikisaran Rp. 500,000 per gram sementara tahun lalu masih berkisar antara Rp. 390,000 – Rp. 420,000.  Tahun lalu di 2011 kenaikan emas juga cukup fantastis sampai dengan pertengahan tahun.  Dan saat itu kurang dari 1 tahun kenaikan harga emas dunia dan terutama LM sudah diatas 25%.  Kalau kita hitung dengan menggunakan rata-rata kenaikan 20% per tahun, maka tidak heran kalau ditahun 2015 harga logam mulia bisa mencapai Rp. 1 juta per gram.

Ketika saya mulai merekomendasikan orang untuk berinvestasi di Logam Mulia ditahun 2003, ketika itu harga LM masih dikisaran Rp. 130,000 – Rp. 150,000 per gram, dan tidak banyak orang yang mendengarkan rekomendasi saya.  Bahkan masih ingat dalam ingatan saya ditahun 2005 banyak orang yang melecehkan saya karena memberikan rekomendasi alternatif investasi di emas Logam Mulia, karena emas adalah investasi kakek nenek dan orang tua kita.  Malah saya sempat di cap Perencana Kuangan alias Financial Planner kuno. Tapi liat saat ini, kini orang-orang berlomba-lomba mengumpulkan emas, dan selama kondisi ekonomi dunia masih tidak stabil serta orang tidak percaya mata uang dunia, selama itu juga emas masih akan berjaya.

Banyak yang kemudian menjadi takut kalau harga emas ini naik terlalu cepat alias Bubbling.  Akan tetapi, dengan masih tingginya permintaan emas baik di China & India dan terbatasnya jumlah emas yang masih bisa ditambang, serta permintaan pembelian yang terus menanjak, maka kenaikan harga emas tersebut masih cukup realistis.  Apalagi ditengah ketidak percayaan banyak orang terhadap mata uang dunia seperti US Dollar dan sekarang Euro membuat banyak investor mencari alternatif investasi yang lebih bisa dipercaya.

Pertanyaannya adalah, apakah kemudian emas bisa turun?  Karena ini tetap instrument investasi, tentu saja jawabannya bisa turun, hanya pertanyaanya adalah kapan?.  Kalau kita melihat statistik harga emas dunia selama ini, penurunan dasyat terjadi ditahun 80an dan tahun 2008 kemarin.  Sementara dengan ketidak pastian kondisi ekonomi dunia dan melemahnya bursa dunia, emas bisa dipakai sebagai alternatif pengimbang (baca: diversifikasi) portfolio kita.

Banyak orang yang pesimis dan mengatakan kenaikan emas tidak ada hitungan fundamentalnya.  Beberapa “orang-orang pintar” (mungkin ngaku pintar) bahkan mengatakan bahwa emas tidak bisa divaluasi secara fundamental dan di cap sebagai investasi kaum barbar, serta jumlahnya (kapitalisasi) yang tidak sebanyak instrumen keuangan lainnya seperti saham dan obligasi menyebabkan emas menjadi volatile.  Pendapat tersebut sah-sah saja, karena orang bebas berpendapat, tapi yang tidak bisa dipungkiri adalah ketika cincin emas yang saya buat ditahun 1995 seharga tidak sampai Rp. 1 juta, ditahun 2005 ditawar toko emas diharga Rp. 10 juta.  Anda bisa hitung sendiri berapa return hasil investasinya.  Hitungan fundamental dan lain-lainnya memang penting, akan tetapi hasil akhirnya adalah, berapa harga emas ketika kita beli dan berapa harga emas ketika kita jual yang akan menentukan kenaikan aset kita.  So?  Masih kebanyakan mikir untuk investasi di emas?