kami tidak sedia Dinar Irak Murah, tapi Dinar Emas & Dirham Perak. Berikut kami sampaikan artikel tentang Investasi Emas yang ditulis oleh Aidil Akbar di AidilAkbar.com.
Siapa bilang seorang Perencana Keuangan alias Financial Planner /
Financial Advisor hanya tau tentang cash flow dan mengatur keuangan
aja. Perencana keuangan juga harus mengerti produk-produk keuangan dan
investasi termasuk juga investasi atau invest emas.
Anyyyywaaaayyyy Buuuussswaaaayyy…. Emas alias Logam mulia sekarang
menjadi anak emas., fenomena “borong emas” sejak beberapa tahun terakhir
ini menyebabkan harga jual LM tetap tinggi dan terus merangkak naik.
Tidak hanya itu, meskipun harga jual juga tinggi tapi kita akan
kesulitan untuk mendapatkan LM dengan gram kecil karena posisi barang
yang kosong. Entah kosong karena PT Aneka Tambang sebagai produsen LM
kehabisan stok atau memang toko emas belum mau melepas LM mereka karena
kondisi harga yang bisa berubah setiap jam nya.
Apabila dilihat secara historis, harga emas Logam Mulia di Indonesia
pun secara konstan memang terus meningkat. Saat ini harga Logam Mulia
sudah bertengger diatas atau dikisaran Rp. 500,000 per gram sementara
tahun lalu masih berkisar antara Rp. 390,000 – Rp. 420,000. Tahun lalu
di 2011 kenaikan emas juga cukup fantastis sampai dengan pertengahan
tahun. Dan saat itu kurang dari 1 tahun kenaikan harga emas dunia dan
terutama LM sudah diatas 25%. Kalau kita hitung dengan menggunakan
rata-rata kenaikan 20% per tahun, maka tidak heran kalau ditahun 2015
harga logam mulia bisa mencapai Rp. 1 juta per gram.
Ketika saya mulai merekomendasikan orang untuk berinvestasi di Logam
Mulia ditahun 2003, ketika itu harga LM masih dikisaran Rp. 130,000 –
Rp. 150,000 per gram, dan tidak banyak orang yang mendengarkan
rekomendasi saya. Bahkan masih ingat dalam ingatan saya ditahun 2005
banyak orang yang melecehkan saya karena memberikan rekomendasi
alternatif investasi di emas Logam Mulia, karena emas adalah investasi
kakek nenek dan orang tua kita. Malah saya sempat di cap Perencana
Kuangan alias Financial Planner kuno. Tapi liat saat ini, kini
orang-orang berlomba-lomba mengumpulkan emas, dan selama kondisi ekonomi
dunia masih tidak stabil serta orang tidak percaya mata uang dunia,
selama itu juga emas masih akan berjaya.
Banyak yang kemudian menjadi takut kalau harga emas ini naik terlalu
cepat alias Bubbling. Akan tetapi, dengan masih tingginya permintaan
emas baik di China & India dan terbatasnya jumlah emas yang masih
bisa ditambang, serta permintaan pembelian yang terus menanjak, maka
kenaikan harga emas tersebut masih cukup realistis. Apalagi ditengah
ketidak percayaan banyak orang terhadap mata uang dunia seperti US
Dollar dan sekarang Euro membuat banyak investor mencari alternatif
investasi yang lebih bisa dipercaya.
Pertanyaannya adalah, apakah kemudian emas bisa turun? Karena ini
tetap instrument investasi, tentu saja jawabannya bisa turun, hanya
pertanyaanya adalah kapan?. Kalau kita melihat statistik harga emas
dunia selama ini, penurunan dasyat terjadi ditahun 80an dan tahun 2008
kemarin. Sementara dengan ketidak pastian kondisi ekonomi dunia dan
melemahnya bursa dunia, emas bisa dipakai sebagai alternatif pengimbang
(baca: diversifikasi) portfolio kita.
Banyak orang yang pesimis dan mengatakan kenaikan emas tidak ada
hitungan fundamentalnya. Beberapa “orang-orang pintar” (mungkin ngaku
pintar) bahkan mengatakan bahwa emas tidak bisa divaluasi secara
fundamental dan di cap sebagai investasi kaum barbar, serta jumlahnya
(kapitalisasi) yang tidak sebanyak instrumen keuangan lainnya seperti
saham dan obligasi menyebabkan emas menjadi volatile. Pendapat tersebut
sah-sah saja, karena orang bebas berpendapat, tapi yang tidak bisa
dipungkiri adalah ketika cincin emas yang saya buat ditahun 1995 seharga
tidak sampai Rp. 1 juta, ditahun 2005 ditawar toko emas diharga Rp. 10
juta. Anda bisa hitung sendiri berapa return hasil investasinya.
Hitungan fundamental dan lain-lainnya memang penting, akan tetapi hasil
akhirnya adalah, berapa harga emas ketika kita beli dan berapa harga
emas ketika kita jual yang akan menentukan kenaikan aset kita. So?
Masih kebanyakan mikir untuk investasi di emas?