Kami sedia Dinar Emas & Dirham Perak sertifikat Antam, bukan Dinar Murah mata uang irak. Berikut artikel yang disalin dari catatan Ahmad Gozali dalam http://ahmadgozali.com/?p=102#comment-483
Banyak pertanyaan yang masuk “lebih baik emas dalam bentuk Dinar atau
LM?”, walaupun sudah dibahas beberapa kali di Twitter, namun nampaknya
pertanyaan ini tidak akan pernah selesai ditanyakan. Untuk itu ada
baiknya kita bahas secara tuntas di sini agar bisa mendapatkan jawaban
yang lebih komprehensif.
Logam Mulia yang dimaksud di sini adalah emas batangan produksi PT
Antam dengan kadar 24 Karat 99,99%. Tersedia dalam berbagai ukuran,
yaitu: 1gr, 2gr, 2,5gr, 3gr, 4gr, 5gr, 10gr, 25gr, 50gr, 100gr, 250gr,
dan 1000gr. Harga patokan yang digunakan sebagai tolok ukur adalah harga
emas per gram untuk pecahan 1000gr, harga pecahan yang lebih kecil akan
lebih mahaL per gramnya.
Untuk mengetahui berapa harga emas LM setiap harinya, kita bisa lihat di http://www.logammulia.com
Harga yang terpampang di halaman muka web ini adalah harga patokan
per gram untuk pecahan terbesar yaitu pecahan 1000gr. Sedangkan untuk
harga per batang dan per gram untuk pecahan lainnya, bisa kita lihat di
sini http://www.logammulia.com/news.php?id=9
Di toko emas, kadang disebutkan dengan harga per gram, ditambah
dengan “biaya cetak” atau “biaya sertifikat” yang berbeda untuk setiap
pecahan. Makin kecil pecahannya, makin besar biaya cetaknya.
Walaupun harga jual dari Antam berbeda untuk setiap pecahan, namun
harga beli kembalinya sama per gram. Dari sini bisa kita simpulkan
bahwa lebih efisien membeli LM dalam pecahan besar daripada dalam
pecahan kecil. Karena makin kecil pecahan LM yang dibeli, akan makin
besar pula selisih antara harga jual dan harga belinya kembali. Dalam
tabel di atas, selisihnya adalah 3,9% – 12,9% untuk pecahan terbesar
sampai pecahan terkecil.
Sedangkan Dinar yang dimaksud adalah koin emas produksi PT Antam yang
dicetak khusus sesuai dengan standar mata uang pada masa Kekhalifahan
Islam yaitu 4,25gr dengan kadar emas 22K atau 91,7% emas dengan campuran
8,3% perak. Di Indonesia, Dinar ini didistribusikan oleh dua atau tiga
distributor utama. Sebagai patokan, kita akan gunakan harga dari Gerai
Dinar yang bisa dilihat di http://geraidinar.com/
Dan jika diperhatikan selisih antara harga jual dan harga beli, selisihnya adalah 4%.
Betulkah Dinar dikenakan PPN 10% sehingga membuatnya lebih mahal?
Pada dasarnya Dinar sebagaimana perhiasan adalah adalah barang yang
dikenakan PPN, beda dengan LM yang tidak kena PPN. Tapi perdagangan Dinar yang bersifat personal atau usaha kecil membuatnya tidak kena PPN
lagi setelah beredar di masyarakat. PPN hanya sekali dikenakan pada saat
Dinar keluar dari PT Antam. Sedangkan transaksi di masyarakat tidak
lagi dikenakan PPN karena biasanya individu atau usaha kecil yang
menjual Dinar berstatus Non-PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang tidak
diwajibkan untuk memungut PPN. Bisa dibilang, PPN ini hanya berpengaruh
untuk distributor utama yaitu Gerai Dinar, dan tidak berpengaruh kepada
transaksi di masyarakat.
Kembali ke permasalahan pokok, mana yang kita pilih untuk investasi, LM atau Dinar?
Jika strategi investasi kita adalah cukup sering beli dan jual
kembali, setiap ada uang lebih dibelikan emas, lalu jika perlu sesuatu
atau harga sudah naik kita jual lagi emasnya sesuai kebutuhan, saya
lebih sarankan untuk investasi dalam bentuk Dinar. Karena untuk menjual
kembali, Dinar lebih mudah mengingat pecahannya yang kecil. Misalnya,
kita memiliki Dinar sebanyak 10 keping dan perlu uang Rp 3,5 juta. Kita
bisa dengan mudah menjualnya cukup 2 keping saja, dan menyimpan 8 keping
sisanya. Namun jika kita memiliki LM 1 keping 50gr, dan perlu uang Rp
3,5 juta, kita tidak bisa menjual hanya 10gr dan menyimpan sisanya yang
40gr. Karena LM tidak bisa dipotong begitu saja dan dijual sebagian.
Untuk pembelian dalam pecahan kecil, di bawah 25gram, saya lebih
sarankan untuk membeli dalam bentuk Dinar. Karena jika membeli LM dalam
pecahan lebih dari 25gram, misalnya 10gr, 5gr atau 2,5gr maka selisih
harga jual dan harga beli kembali cukup besar mencapai 5%-7%. Tapi Dinar
saat ini tidak populer di toko emas, hampir tidak ada toko emas yang
menjual Dinar. Karena saat ini Dinar lebih banyak didistribusikan
melalui system keagenan yang bersifat personal. Di satu sisi, hal ini
memudahkan kita karena bisa mendapatkan pelayanan yang bersifat personal
(nego, delivery, konsultasi) namun di sisi lain kita tidak bisa
melakukan transaksi seperti di toko emas yang bisa dengan mudah dijumpai
di pasar-pasar.
Tapi kalau kita memiliki strategi untuk menyimpan emas dalam pecahan
besar dan tidak berencana untuk menjualnya sedikit-sedikit, setidaknya
25gram, maka membeli batangan Logam Mulia akan lebih efisien.
Sebagaimana dilihat di tabel harga, dibandingkan dengan harga jualnya
kembali, LM akan lebih efisien jika dibeli dalam pecahan yang lebih
besar. Namun yang paling populer adalah pecahan 25gr sampai dengan 100gr
karena jika lebih dari 100gr akan lebih sulit untuk menjualnya kembali
ke konsumen langsung mengingat harganya yang mencapai sekitar 100juta
untuk pecahan 250gr dan 400juta untuk 1000gram.
Dari sisi pergerakan harga, baik koin Dinar maupun batangan LM
memiliki pergerakan harga yang seragam, karena patokannya harganya sama.
Jika LM naik, jelas Dinar juga naik, dan sebaliknya. Maka untuk tujuan
investasi jangka panjang, sebetulnya keduanya sama baiknya. Yang
membedakan hanya dari segi penyimpanan pecahan, dan kenyamanan dalam
bertransaksi.